Adakah Kaitan antara Kualitas Air Minum dengan Kondisi Stunted pada Anak? Ini Penjelasannya

Rabu, 19 Juli 2023 - 06:00 WIB
loading...
Adakah Kaitan antara...
Nutrisi yang terkandung dalam air yang kita konsumsi juga dipengaruhi oleh kualitas dari sumber air tersebut. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Dua per tiga tubuh manusia terdiri dari air yang perannya sangat krusial untuk menjaga kesehatan dan memastikan tubuh dapat berfungsi serta berkembang secara optimal. Nutrisi yang terkandung dalam air yang kita konsumsi juga dipengaruhi oleh kualitas dari sumber air tersebut.

Sumber air minum yang terjaga bakal menghasilkan kualitas air yang baik, yang pada akhirnya membawa dampak positif bagi tubuh manusia.

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Dr. Ratnayani, SP, M.Biomed, Pakar Gizi Universitas Binawan yang disampaikan dalam acara International Symposium on Food and Nutrition, Expo, and Award (ISFANEA) 2023 yang bertema Safe Drinking Water And Stunting : Is It Related ?. Acara ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan Indonesia) di Institut Pertanian Bogor Convention Center.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Ratnayani memaparkan hasil studi komparatif cross-sectional yang menganalisis hubungan antara mikrobiota dalam usus dengan kondisi stunted atau perawakan pendek pada anak yang tinggal di area kumuh Jakarta serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk WASH (Water Access, Sanitation, and Hygiene).

Salah satu aspek yang juga difokuskan pada studi ini adalah sumber air yang dikonsumsi oleh anak-anak tersebut.

“Jumlah mikroba patogen pada anak dengan kondisi stunted terbukti lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak memiliki kondisi tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk sumber air yang dikonsumsi,” kata Dr. Ratnayani.

Studi ini dilakukan di salah satu kelurahan di wilayah Jakarta Utara pada November 2021 hingga Juni 2022 dengan mengambil sampel anak berusia 2-5 tahun (pengidap stunted dan bukan pengidap stunted) dan tidak mengonsumsi antibiotik setidaknya satu bulan sebelum studi dilaksanakan.

Analisis studi mikrobiota pada usus dilaksanakan pada Human Cancer Research Center-Indonesia Medical Education and Research Institute (HCRC-IMERI) dan PT. Genetica Science.

Dr. Ratnayani mengemukakan hubungan antara kualitas sumber air minum yang dikonsumsi oleh anak-anak dalam sampel yang ditentukan dengan komposisi mikrobiota usus mereka, yang mempengaruhi risiko mengalami stunted atau tidak.

“Ketika diteliti lebih dalam, kualitas sumber air minum berkaitan dengan lingkungan hidup anak. Pada penelitian ini, anak yang tinggal di area kumuh cenderung mencukupi kebutuhan air minum hariannya dengan mengonsumsi air yang berasal dari sumber yang sering kali kurang terjaga kualitas dan kebersihannya, misalnya dari air isi ulang,” jelasnya.

Air isi ulang umumnya berpotensi mengandung lebih banyak bakteri yang mampu membawa penyakit seperti E.Coli yang dapat berimplikasi pada peningkatan risiko terjadinya stunted pada anak. Sebaliknya, anak yang mencukupi kebutuhan air minum hariannya menggunakan sumber yang lebih berkualitas misalnya air galon pabrikan dan bermerek, secara umum memiliki kelimpahan bakteri baik di dalam tubuh, seperti Bifidobacterium, Blautia dan Lactobacillus, yang dapat meminimalisir kemungkinan risiko stunted.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1331 seconds (0.1#10.140)